Makalah Menopause - Dicoret.com


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan tidak menyenagkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus mentruasi sampai melewati umur 50 tahun
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat kehidupan saat monopaause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet menopause yang dapat membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah kondisi yang dapt menjadi lebih terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur juga dapat mengurangi beban pada saat terjadinya proses menopause ini

B.  Tujuan

a.       Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari  Penulisan ilmiah dan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai asuhan keperawatan pada ibu menopause.

b.      Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui defenisi dari menopause
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis dari menopause
3.      Untuk mengetahui tahap-tahap dari menopause
4.      Untuk mngetahui gejala-gejala menopause
5.      Untuk mengetahui tanda awal menopause



BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.     Defenisi Monopause

Monopause berasal dari bahasa yunani yaitu “Mens” yang artinya siklus mentruasi dan “pausis” yang artinya penghentian. Dapat disimpulkan menopause merupakan masa berhentinya siklus mentruasi seorang wanita. Monopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenovera sekurang-kurangnya satu tahun atau tidak mengalami mentruasi selama satu tahun.
Menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh seseorang wanita yang masih di pengaruhi oleh hormon reproduksi yang terjadi pada usia menjelang atau pada usia lima puluhan (Wahyunita, 2010:40)
Menurut Yatim (2001), menopause merupakan fase terakhir, dimana perdarahan haid seorang wanita berhanti sama sekali. Fase ini terjadi secara berangsur-angsur yang semakin hari semakin jelas penurunan fungsi kelenjar indung telurnya (ovarium).
Menopause menurut WHO (2005) berarti berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan, yang disebabkan oleh jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, sampai tidak tersedia lagi folikel, serta dalam 12 bulan terakhir mengalami amenorea, dan bukan disebabkan oleh keadaan patologis
Menurut Effendi (2009), yaitu fase dalam kehidupan seorang wanita dimana indung telur tidak lagi melepas telur tiap bulan dan menstruasi berhenti karena menurunya hormon estrogen dan progesteron. Seorang wanita yang menopause tidak lagi mempunyai sel telur yang dapat dibuahi, berlangsung pada usia 48-55 tahun. Selain itu ada perubahan jumlah FSH dan LH yang merangsang pertumbuhan beberapa folikel setiap bulan sejak remaja
Monopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan mentruasi seorang wanita yang terjadi dipertengahan usia 40 tahun ke atas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara alami dari horman esterogen dan progesteron.

Hormon esterogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat induk telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan menggembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi mentruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
Monopause rupanya ada hubungannya dengan menarch. Makin dini menarch terjadi, maka lambat menopause timbul. Sebaliknya makin lambat menarch terjadi, makin cepat menopause timbul. Pada abad ini umumnya Nampak bahwa menarch makin dini timbul dan menopause makin lambat terjadi, sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang. Walaupun demikian di negara-negara maju rupaya menarch tidak lagi bergeser ke umur yang lebih mudah, tampaknya batas maksimal telah tercapai. Monopause yang artificial karena operasi atau radiasi pada umumnya menimbilkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan menopause alamiah.


B.     Jenis-jenis Monopause
Monopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause premature (dini).
1.      Monopause Alamiah
Monopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Monopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh prose situ kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu mentruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi. Mentruasi dating secara fluktuatif. Lama intensitasnya dan alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.


2.      Monopause Dini
     Monopause dini ini terjadi sebelum usia 45 tahun dianggap sebagai menopause yang cepat, tetapi menopause dini biasanya didefenisikan sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kadang-kadang, menopause dini juga disebut sebagai kegagalan ovarium dini (premature ovarian failure, POF), karena hal tersebut adalah masalah yang telah menyebabkan menopause dating lebih cepat. Namun demikian, sangat penting untuk mencatat bahwa POF dan menopause dini tidak selalu merupakan hal yang sama. Tidak semua kasus POF adalah permanen pada beberapa kasus, fungsi ovarium dapat dipulihkan dan mentruasi dapat berlangsung kembali. Seperti yang kita ketahui, menopause ditentukan oleh masa mentruasi yang paling akhir, dan hal ini hanya dapat terjadi jika POF bersifat permanen.
     Monopause ini disebabkan oleh gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolahraga. Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak  lebih parah. Ini terlihat dari keluhan-keluhan yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang dating lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

C.  Tahap-Tahap Monopause
         Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause, menopause, dan pasca menopause.
1.      Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.
2.      Monopause
Masa monopause menandakan menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun.

3.      Pascamenopause
   Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya keadaan fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan hormonalnya.

D.  Gejala-Gejala Monopause
Haid adalah peristiwa yang terjadi secara khas pada individu, baik dalam awal pertama kali terjadi dalam siklus,jumlah darah yang keluar, maupun dalam gejala-gejala yang menyertai. Demikian pula ketika terjadi menopause akan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda pada setiap orang.. Meskipun demikian, dapatlah dikatakan bahwa gejala-gejala menopause dapat berupa antara lain: insomnia, rasa panas (hot flash), banyak berkeringat, depresi, berkurangnya daya ingat, sulit menahan dorongan untuk kencing (inkontinensia).
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesterone. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesterone dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium.
Adapun gejala-gejala lain dari menopause adalah:
1.      Gejala-gejala fisik
a.       Hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher, dan dada yang berlangsung selama beberapa menit, pusing,lemah, atau sakit.
b.      Rasa panas
c.       Berkeringat dimalam hari
d.      Susah tidur
e.       Sakit kepala
f.       Keinginan buang air kecil menjadi lebih sering
g.       Berdebar-depar (detak jantung meningkat atau mengencang)
h.      Tidak nyaman ketika buang air kecil
i.        Ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil (inkontinensia)
j.        Perubahan kulit
k.      Kerapuhan tulang
2.      Gejala-gejala psikologis
a.       Mudah tersinggung
b.      Depresi
c.       Cemas
d.      Suasana hati (mood) yang tidak menentu
e.       Sering lupa
f.       Susah berkonsentrasi
3.      Gejala-gejala seksual
a.       Kekurangan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual
b.      Menurunnya libido

E.  Tanda Awal Monopause
1.      Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah merasa tua, mudah tersinggung, mudah kanget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan, dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.
2.      Perubahan fisik
   Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik-bintik hitam, kelenjer kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas yaitu bahwa menopause adalah berhentinya masa manstruasi pada wanita yang rata-rata umurnya mencapai 50 tahun dengan rentang antara 48 dan 52 tahun. Dan menopause mempunyai 2 jenis yaitu menopause alamiah dan menopause dini.  Dan menopause terdiri dari 3 tahap yaitu, pramenopause, menopause, dan pascamenopause.
Penyebab dari menopause meliputi adanya degenerasi atau penuaan secara alamiah pada organ reproduksi wanita. Dan adapun gejala-gejala menopause terdiri dari gejala-gejala fisik, psikologis, dan seksual. Dan menopause pun bisa terjadi komplikasi pada osteoporosis, masalah urogenital, penyakit kardiovaskuler, obesitas, dan demensia.
Pengobatan menopause mempunyai banyak pilihan meliputi perubahan gaya hidup. Pengobatan berbasis hormone, obat-obatan untuk mengurangi hot flushes (rasa panas) dan keringat, terapi komplementer, pengobatan untuk monorrhagia, pengobatan untuk gejala psikologis, dan pengobatan untuk gejala urogenital.


B.     SARAN
     Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh para wanita. Namun, hal ini bukan berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya. Justru seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami masa menopause memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam berfikir.






DAFTAR PUSTAKA

.
Baziad, A. 2003. Monopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. Jakarta
Reitz, Rosetta. 1979. Menopause. Bumi Aksara. Jakarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRATIKUM UJI BIURET

Pengkajian Keperawatan Komunitas dan Kelompok khusus

Metode Tim | Manajemen Keperawatan